Post by dsofandi on Dec 21, 2008 21:54:24 GMT -5
Pesawat Shukoi Pesanan Indonesia Akan Tiba Akhir Bulan Desember
Jumat, 19 Desember 2008
Jakarta, DMC – Diperkirakan sebanyak 2 pesawat jenis SU-30 MK2 akan mendarat di Indonesia tanggal 26 Desember 2008 dan satu pesawat lagi sekitar pertengahan Januari 2009. Sedangkan sisanya sebanyak tiga pesawat tempur jenis SU-27SKM direncanakan akan segera tiba di Indonesia pertengahan tahun 2009. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Sarana Pertahanan (Dirjen Ranahan) Dephan Marsda TNI Eris Herryanto, S.Ip, M.A, Jum’at (19/12), di Kantor Dephan Jakarta.
Lebih lanjut Dirjen Ranahan menjelaskan, untuk tiga pesawat jenis SU-30 MK2 sebelum diserahkan secara resmi sekitar bulan Januari 2009 kepada Mabes TNI dan Mabes AU sebagai pengguna, terlebih dahulu dilakukan uji kelayakan dan pengetesan terhadap ketiga pesawat tersebut.
Keenam pesawat tempur Sukhoi yang merupakan pesanan pemerintah Indonesia dari Rusia tersebut, akan melengkapi kekuatan Skadron Udara 11 Lanud Hasanuddin, Makassar yang saat ini sudah memiliki 4 pesawat tempur Sukhoi. Sehingga nantinya jumlah keseluruhan pesawat tempur yang dimiliki menjadi sepuluh pesawat tempur Sukhoi.
Dalam proses pembelian tiga pesawat tempur SU-27SKM dan tiga pesawat SU-30 MK2 ini, menggunakan fasilitas Kredit Ekspor (KE) 2006 yang kontraknya ditandatangani pada bulan Juni 2007. Sedangkan proses Loan Agreement dengan DPR baru selesai tanggal 22 Oktober 2008 lalu.
Dirjen Ranahan juga menyampaikan hasil kunjungannya ke Rusia pada tanggal 10-15 Desember 2008 dalam rangka untuk melakukan kegiatan roll out. Kegiatan roll out yang dimaksud adalah suatu kegiatan menampilkan pesawat Sukhoi yang merupakan produksi pabrik KnAAPO Rusia (Komsomolsk-na Amure Aircraft Production Association) sudah siap untuk digunakan oleh pihak pengguna dalam hal ini Dephan RI.
Saat melakukan kegiatan roll out, Dirjen Ranahan diterima oleh Direktur General JEC KnAAPO Alexander Pekarsh dengan didampingi Panglima Koopsau II Marsda TNI Yushan Sayuti serta beberapa tim dari Indonesia. Tim tersebut adalah tim kelaikan terdiri dari Dephan dan TNI AU, tim inspeksi free shipment terdiri dari Dephan dan TNI AU serta tim technical representatif (tekrep) yaitu perwakilan dari TNI AU. Direncanakan tim gabungan yang bekerja di Rusia selama seminggu tersebut akan kembali ke tanah air hari ini (19/12).
Sebelum kegiatan roll out berlangsung, pihak Indonesia menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada pabrik KnAAPO Rusia yang telah melakukan kerja sama untuk membuat pesawat tempur Sukhoi pesanan Indonesia. Namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa masih terdapat beberapa permasalahan yang bukan merupakan kewenangan dan tanggungjawab Dephan sehingga proses pemesanan pesawat tempur Sukhoi mengalami penundaan atau kemunduran.
Hal senada juga disampaikan pihak Rusia kepada Indonesia dengan ucapan terima kasih atas komitmen Indonesia untuk melakukan kerja sama pengadaan pesawat Sukhoi SU-27SKM dan SU-30MK2 produksi pabrik KnAAPO. Pihak Rusia berharap, kerja sama yang telah terjalin selama ini dapat lebih ditingkatkan di masa yang akan datang.
Dalam pertemuan tersebut pihak Rusia juga menyampaikan beberapa produk terbaru produksi KnAAPO antara lain pesawat transport yang sifatnya regional yaitu pesawat super Z100 dengan 98 tempat duduk dan pesawat militer Sukhoi 35.(ER/HDY)
Sumber :
www.dmcindonesia.web.id/modules.php?name=News&file=article&sid=371
Jumat, 19 Desember 2008
Jakarta, DMC – Diperkirakan sebanyak 2 pesawat jenis SU-30 MK2 akan mendarat di Indonesia tanggal 26 Desember 2008 dan satu pesawat lagi sekitar pertengahan Januari 2009. Sedangkan sisanya sebanyak tiga pesawat tempur jenis SU-27SKM direncanakan akan segera tiba di Indonesia pertengahan tahun 2009. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Sarana Pertahanan (Dirjen Ranahan) Dephan Marsda TNI Eris Herryanto, S.Ip, M.A, Jum’at (19/12), di Kantor Dephan Jakarta.
Lebih lanjut Dirjen Ranahan menjelaskan, untuk tiga pesawat jenis SU-30 MK2 sebelum diserahkan secara resmi sekitar bulan Januari 2009 kepada Mabes TNI dan Mabes AU sebagai pengguna, terlebih dahulu dilakukan uji kelayakan dan pengetesan terhadap ketiga pesawat tersebut.
Keenam pesawat tempur Sukhoi yang merupakan pesanan pemerintah Indonesia dari Rusia tersebut, akan melengkapi kekuatan Skadron Udara 11 Lanud Hasanuddin, Makassar yang saat ini sudah memiliki 4 pesawat tempur Sukhoi. Sehingga nantinya jumlah keseluruhan pesawat tempur yang dimiliki menjadi sepuluh pesawat tempur Sukhoi.
Dalam proses pembelian tiga pesawat tempur SU-27SKM dan tiga pesawat SU-30 MK2 ini, menggunakan fasilitas Kredit Ekspor (KE) 2006 yang kontraknya ditandatangani pada bulan Juni 2007. Sedangkan proses Loan Agreement dengan DPR baru selesai tanggal 22 Oktober 2008 lalu.
Dirjen Ranahan juga menyampaikan hasil kunjungannya ke Rusia pada tanggal 10-15 Desember 2008 dalam rangka untuk melakukan kegiatan roll out. Kegiatan roll out yang dimaksud adalah suatu kegiatan menampilkan pesawat Sukhoi yang merupakan produksi pabrik KnAAPO Rusia (Komsomolsk-na Amure Aircraft Production Association) sudah siap untuk digunakan oleh pihak pengguna dalam hal ini Dephan RI.
Saat melakukan kegiatan roll out, Dirjen Ranahan diterima oleh Direktur General JEC KnAAPO Alexander Pekarsh dengan didampingi Panglima Koopsau II Marsda TNI Yushan Sayuti serta beberapa tim dari Indonesia. Tim tersebut adalah tim kelaikan terdiri dari Dephan dan TNI AU, tim inspeksi free shipment terdiri dari Dephan dan TNI AU serta tim technical representatif (tekrep) yaitu perwakilan dari TNI AU. Direncanakan tim gabungan yang bekerja di Rusia selama seminggu tersebut akan kembali ke tanah air hari ini (19/12).
Sebelum kegiatan roll out berlangsung, pihak Indonesia menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada pabrik KnAAPO Rusia yang telah melakukan kerja sama untuk membuat pesawat tempur Sukhoi pesanan Indonesia. Namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa masih terdapat beberapa permasalahan yang bukan merupakan kewenangan dan tanggungjawab Dephan sehingga proses pemesanan pesawat tempur Sukhoi mengalami penundaan atau kemunduran.
Hal senada juga disampaikan pihak Rusia kepada Indonesia dengan ucapan terima kasih atas komitmen Indonesia untuk melakukan kerja sama pengadaan pesawat Sukhoi SU-27SKM dan SU-30MK2 produksi pabrik KnAAPO. Pihak Rusia berharap, kerja sama yang telah terjalin selama ini dapat lebih ditingkatkan di masa yang akan datang.
Dalam pertemuan tersebut pihak Rusia juga menyampaikan beberapa produk terbaru produksi KnAAPO antara lain pesawat transport yang sifatnya regional yaitu pesawat super Z100 dengan 98 tempat duduk dan pesawat militer Sukhoi 35.(ER/HDY)
Sumber :
www.dmcindonesia.web.id/modules.php?name=News&file=article&sid=371